Revitalisasi Pabrik, Pacific Paint Investasikan US$ 1 juta

27 December, 2018 Written by dewi Tagged as:

Bisnistoday-PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific Paint (Pacific Paint), pionir perusahaan cat di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1943, terus melakukan peningkatan produksi cat yang dibuat di pabriknya di kawasan Tangerang. Untuk itu Pacific Paint akan memperbaharui mesin-mesin produksinya dengan mesin terbaru dan berteknologi baru. 

Suryanto Tjokrosantoso, Direktur Pacific Paint, mengatakan peremajaan mesin-mesin pabrik memang harus dilakukan, mengingat mesin-mesin yang ada saat ini sudah lama tidak diperbaharui.  

“Adapun mesin-mesin pabrik yang baru ini akan didatangkan  dari Jerman, Italia dan Tiongkok dan akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2019 mendatang hingga tahun 2020,”  ujarnya Suryanto disela Peresmian New Natsepa Beach di Negeri Sulu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu, (19/12).

Lanjut Suryanto, revitalisasi dilakukan untuk efisiensi dan mesin-mesin pabrik sifatnya jangka panjang. Adapun untuk pendanaan rencana tersebut Pacific Paint telah memiliki dua opsi, yakni berasal dari perusahaan internal ataupun melakukan pinjaman ke bank.

“Kami menganggarkan dana investasi sekitar US$ 1 juta untuk revitalisasi mesin-mesin. Saat ini pendanaanya sendiri masih kita usahakan dari internal. Kami melihat selama 75 tahun beroperasi di tanah air membuat permodalan cukup kuat, namun kami juga punya ruang yang lebar (laverage) untuk mengakses pinjaman perbankan. Kami masih kaji mana yang paling efisien,” ungkapnya.

Pabrik yang ada di Tangerang, tambah Suryanto, memproduksi cat dengan cakupan yang komprehensif, termasuk pelindung hasil akhir serta bahan kimia yang berkaitan dengan cat yang mampu mencakup kebutuhan untuk rumah tinggal hingga penggunaan komersil khusus untuk otomotif, industri, dan kebutuhan kelautan. 

Saat ini perusahaan cat lokal yang telah beroperasi sejak tahun 1943 tersebut memiliki fasilitas produksi di Tangerang maupun Surabaya dengan tingkat utilisasi sebesar 70%. Sementara distribusi penjualan cat yang terdiri dari cat dekoratif, cat mobil dan cat indusri tersebut telah tersebar di seluruh Indonesia.

Selanjutnya Suryanto menyebutkan saat ini pihaknya tengah mengkaji sumber pendanaan paling efisien, seluruhnya menggunakan modal sendiri ataupun kombinasi dengan pembiayaan perbankan.

“Beroperasi selama 75 tahun membuat secara permodalan kami siap (untuk mendanai ekspansi), namun kami juga punya ruang yang lebar (laverage) untuk mengakses pinjaman perbankan. Kami masih kaji mana yang paling efisien,” paparnya.

Untuk pendanaan melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Suryanto mengatakan pihaknya dalam waktu dekat ini belum. Suryanto memprediksi paling cepat lima tahun kedepan.

Hal itu didasarkan atas kondusi bisnis industri properti yang masih dalam tren melambat yang berimbas pada industri penunjang termasuk perusahaan cat.

“Kita melihat bahwa sektor properti sedang mengalami kontraksi dan pasti akan berpengaruh ke kita sebagai perusahaan cat. Makanya kita lihat perkembangannya kalau sudah lebih stabil baru kita go public,” imbuhnya.

Meski iklim industri sedang tidak bersahabat, Pacific Paint menurutnya mampu menjaga stabilitas pertumbuhan kinerja. “Secara volume penjualan kita masih bertumbuh single digit di tahun 2018,” ujarnya.

Pacifik Paint sendiri mentargetkan dapat bertumbuh double digit di tahun pesta demokrasi 2019 mendatang. Bagi Suryanto, potensi pasar cat di Indonesia masih sangat besar. Apalagi pemerintah menggalakkan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada meningkatnya permintaan rumah.

“Simpelnya kalau setiap daerah yang dilalui infrastruktur akan bekembang, maka satu rumah tipe 21 itu butuh cat 4-5 galon tinggal dikali saja berapa jumlah rumah yang bertambah,” ujarnya.

Adapun pasar terbesar permintaan cat menurutnya masih dominan di Pulau Jawa dengan kontribusi lebih dari 20%. “Ini wajar karena Jawa masih menjadi pusat ekonomi Indonesia,” ujarnya. Meski begitu Suryanto yakin di daerah lain punya potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

“Kita lihat pembangunan infrastruktur lagi jor-joran buka sana-buka sini sementara daerahnya kan belum dikembangin kalau semuanya oke, pemilunya lancar pasti cepat. Dewi

  • Tags