Yayasan Enesis Indonesia Kirim Antis, Adem Sari & Masker, Ke Republik Rakyat Tiongkok dan WNI Disana

13 February, 2020 Written by dewi Tagged as:
Bisnistoday- Enesis Group melalui Yayasan Enesis Indonesia mengirimkan bantuan kepada Republik Rakyat Tiongkok dan warga negara Indonesia (WNI) yang ada disana. Kita tahu jika di Tiongkok sedang merebak wabah novel Coronavirus (2019-NCoV). 
 
Produsen hand sanitizer Antis ini mengirimkan bantuan 1000 karton Antis, 1000 masker, dan 1000 karton adem sari (Sensa Cools) untuk WNI yang masih ada di China dan Hongkong.
 
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Budiman Goh, Chief Operating Officer (COO) Enesis Group, di Kantor Kementerian Luar Negeri, Rabu (12/2/2020). Bantuan tersebut diterima oleh Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andri Hadi, untuk nantinya diserahkan kepada pemerintah China dan WNI di China melalui KJRI di Hongkong.
 
Budiman menjelaskan, Antis merupakan produk pembersih tangan mengandung 70% alkohol yang ampuh membunuh kuman dan bakteri. Produk tersebut sudah teruji mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS, MERS, Ebola, dan Diare. Sementara, masker sebagai penutup hidung dan mulut digunakan saat beraktivitas di luar ruangan.
 
Adem Sari sendiri dikirimkan untuk membantu menjaga ketahanan tubuh agar imun tetap sehat. Produk ini sudah diekspor ke China sejak 2013 dengan nama Sensa Cools, mengandung ekstrak Citrus aurantifolia, ekstrak alayxia stellata ret cortex, ekstrak cinamommum burmanni BIncortex, dan Vitamin C untuk panas dalam, sakit tenggorokan, dan dikonsumsi masyarakat sebagai minuman preventif terhadap penyakit.
 
Terkait dengan merebaknya virus corona, menurut Budiman, permintaan Antis meningkat 4 kali lipat. Jika biasanya permintaan Antis 5 ribu dus per bulan, dalam 1 bulan terakhir menjadi 20-25 ribu dus.
 
“Hal itu menunjukkan masyarakat makin sadar pentingnya kebersihan untuk kesehatan. Memang idealnya Antis digunakan setiap sebelum bersentuhan dengan makanan atau mulut,” jelas Budiman.
 
Sementara itu, Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri mengatakan, saat ini di China masih ada sebanyak 1.890 WNI. Meskipun demikian, mereka tinggal di daerah aman karena di luar wilayah karantina.
 
Akibat virus corona, Pemerintah China melakukan karantina beberapa wilayah di Provinsi Hubei, ada juga wilayah pembatasan aktivitas. Di luar wilayah tersebut, masyarakat tidak dibatasi pergerakannya.
 
“Ada 243 WNI di wilayah karantina, mereka yang dipulangkan kemarin,” jelas Judha.
 
Dari pemulangan WNI dari Hubei ada 7 orang, 4 orang memilih tak dipulangkan karena pertimbangan anggota keluarga di sana dan 3 orang sudah dijemput di bandara Wuhan. Sesuai dengan protokol, harus jalani heal screaning, yang boleh pulang hanya yang sehat.
 
“3 orang tak lolos karena suhu badan di atas 37,3. Mereka dikembalikan ke asrama, tapi sampai sekarang kondisi badan tetap sehat,” jelas Judha.
 
Untuk WNI yang ada di China, Pemerintah Indonesia memprioritaskan melakukan langkah pencegahan. Untuk melawan virus, yang dilakukan adalah dengan menjaga stamina fisik dan psikis. Agar tetap tetap tenang, juga ada layanan konseling, termasuk menelepon keluarga.
 
“Utamanya, jaga kebersihan diri dan lingkungan, serta hindari kerumunan massa,” jelas Judha.
 
Ditemui di tempat yang sama Ketua Yayasan Enesis Indonesia, Elkana Lewerissa, mengatakan  melalui Yayasan Enesis Indonesia, Enesis Group mewujudkan tanggung jawab sosialnya secara terpadu. Salah satu program adalah Public Health & Education, program ini berfokus pada meningkatkan kebersihan dan kesehatan dalam masyarakat. 
 
“Tujuan dari Public Health & Education sendiri adalah mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat dan mengurangi angka kematian dan angka orang sakit”, tutup Elkana. Dewi
  • Tags